Arti dan Pengertian Panatacara
atau pembawa acara adalah
PROFESI panatacara atau pembawa acara dalam konsep bahasa Jawa diambil dari Harian KR Onine
PROFESI panatacara atau pembawa acara dalam konsep bahasa Jawa di acara-acara bernuansa Kejawen termasuk salah satu upaya untuk melestarikan Bahasa Jawa, khususnya dalam ucapan dan kata-kata. Sebab itulah profesi ini penting dalam hal keberlangsungan bahasa Jawa ke depan.
Pranatacara merupakan pekerjaan yang membutuhkan keahlian khusus karena orang yang melakukan pekerjaan tersebut biasanya memahami dengan benar susunan suatu acara dengan menggunakan bahasa Jawa krama Inggil. Pranatacara lebih sering dihubungkan dengan upacara adat pengantin Jawa. Pranatacara harus pandai mengolah, merakit dan menyusun serta memperhalus kalimat bahasa yang bisa dimengerti orang bayak Sumber dari https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Jawa
PROFESI panatacara atau pembawa acara dalam konsep bahasa Jawa diambil dari Harian KR Onine
http://krjogja.com/web/news/read/5126/Peran_Penting_Panatacara_bagi_Bahasa_Jawa
PROFESI panatacara atau pembawa acara dalam konsep bahasa Jawa di acara-acara bernuansa Kejawen termasuk salah satu upaya untuk melestarikan Bahasa Jawa, khususnya dalam ucapan dan kata-kata. Sebab itulah profesi ini penting dalam hal keberlangsungan bahasa Jawa ke depan.
"Dengan berbahasa Jawa yang halus dan baik,
akan memberikan ciri khas bagi panatacara. Menjadi suatu kebanggan tersendiri
ketika banyak anak muda yang menekuni dunia panatacara, " tutur Kepala
Dinas Kebudayaan DIY Umar Priyono dalam suatu kesempatan.
Keberadaan panatacara muda memberikan optimisme
bahwa setidaknys untuk beberapa waktu ke depan penggunaan Bahasa Jawa yang baik
menurut kaidah akan tetap terjaga. Hadirnya Paguyuban Panatacara Yogyakarta
juga menjadi wadah yang baik serta diharapkan mampu memberikan masukan saat
diselenggarakan Konggres Bahasa Jawa ke-6 pada 8-12 mendatang.
Salah satu tokoh MC Jawa tenar Yogyakarta dr Wigung
Wratsangka mengungkapkan secara umum yang dipahami masyarakat panatacara
bertugas menata acara sesuai yang dirancang oleh panitia, seperti pada acara
pernikahan. Karena itu panatacara harus menggunakan bahasa yang baik dan benar
sebagai bagian dari pelestarian nilai luhur bahasa dan budaya Jawa.
Tidak berlebihan ketika akhirnya ada pakem bagi
profesi panatacara. Bahkan seiring waktu menurut Wigung, panatacara merupakan
profesi yang banyak dibutuhkan masyarakat. Kondisi ini menuntut seorang
pembawa acara perlu mempunyai bekal pendukung yang lain, seperti tata busana, rias,
gendhing Jawa hingga tembang Jawa.
"Karena itu panatacara perlu paham rangkaian
acara dan mengikutinya dari tahap persiapan. Kalau perlu ikut rapat panitia
agar jelas dan sesuai yang diinginkan, " katanya.
Terpisah Ketua Paguyuban Panatacara DIY Arif Bintoro
Johan MPd atau yang lebih dikenal dengan sebutan Ki Abeje Janoko menyampaikan
pihaknya membuka kesempatan seluasnya bagi siapa saja yang tertarik dengan
dunia panatacara untuk bergabung. Paguyuban yang dipimpinnya memiliki beberapa
agenda rutin untuk mendukung kemampuan anggotanya, seperti sarasehan tiap dua
bulan sekali pada Selasa Wage.
"Kegiatan sarasehan menjadi ini momentum
bagus untuk meningkatkan kemampuan dan berbagi pengalaman karena banyak kajian
terkait profesi panatacara akan selalu digali. Dengan begitu akan menambah
wawasan dan keilmuan bagi seluruh anggota paguyuban, " ucap Ki Abeje
Janoko. (M-5)
http://krjogja.com/web/news/read/5126/Peran_Penting_Panatacara_bagi_Bahasa_Jawa